Sejatinya semua orang bisa sukses menjadi pengusaha. Tapi sayangnya sebagian besar dari mereka banyak yang gagal di 1-5 tahun pertama mereka berbisnis.
Jika ditelusuri, banyak beberapa kesalahan teknis yang dilakukan para pebisnis, terutama anak muda, sehingga menyebabkan bisnis mereka salah jalan dan terpaksa gulung tikar.
Karena itu di bawah ini ada beberapa rambu-rambu yang kelihatannya mampu mendongkrak bisnis Anda, namun sebenarnya itu adalah jebakan yang harus Anda waspadai karena berpotensi menghancurkan bisnis Anda sendiri :
- INGIN TAMPIL BEDA
Teori di sekolah mengajarkan, untuk menjadi sukses maka bisnis Anda haruslah berbeda dengan bisnis yang lain. Dalam artian, meskipun Anda bergerak di bidang yang sama dengan pesaing Anda, harus ada perbedaan mencolok dari bisnis Anda supaya mudah dikenali konsumen.
Teori di atas tidak salah. Tapi bisa jadi jebakan yang merugikan jika kita terus-terusan terpaku pada faktor pembeda. Akibatnya, kita akan terlalu sibuk melalukan riset untuk membuat bisnis kita “berbeda” hingga lupa untuk mengejar penjualan.
- YANG PENTING BUKA BISNIS DULU
Memang sih terlalu lama mempertimbangkan sebuah bisnis tidak baik karena bisa berujung pada penunda-nundaan. Tapi langsung membuka bisnis begitu saja tanpa mempertimbangkan kelanjutannya juga bisa berujung pada kerugian. Paling tidak sebelum buka bisnis pikirkanlah bagaimana cara memasarkan produknya dan bagaimana memanage stok produknya.
- TERLENA DENGAN KESUKSESAN SEMENTARA
Ketika kita membuka bisnis, kadang ada kejadian unik, begitu buka langsung laris. Mungkin karena faktor opening promo yang menarik dan berhasil menarik perhatian konsumen untuk membeli. Tapi jangan sampai berhenti di situ saja.
Pikirkan juga bagaimana jika promo opening dihentikan? Bagaimana caranya supaya penjualan terus naik, bukannya malah turun?
Seringkali pengusaha muda terkecoh dengan kesuksesan sementara yang mereka dapat. Merasa bisa, akhirnya nggampangin. Tidak tahunya malah masuk jebakan batman.
- PAMER
Menjadi entrepreneur memang bisa menaikkan prestis diri. Siapa yang tidak akan bangga bisa menyandang gelar sebagai Director atau CEO atau Owner? Tapi dengan gelar baru tersebut seringkali membuat pebisnis muda kalap ingin pamer, akhirnya jadi sombong.
Padahal kalau sudah sombong, pasti ada aja sesuatu hal yang menjadikan bisnis kita jatuh dan merugi.
- EMOSIONAL DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN
Saat merintis bisnis, seringkali juga kita dihadapkan dengan situasi-situasi genting. Seperti berurusan dengan supplier, bermasalah dengan pegawai, hingga bermasalah dengan pemasaran dan keuangan.
Di saat problem-problem tersebut datang, kita dituntut untuk bisa tenang dan berpikir jernih. Jangan mengambil keputusan di saat sedang panik atau emosi. Pikirkan dengan matang dan kepala dingin.
Tapi emosi juga tak menghantui hanya di saat bisnis kita sedang bermasalah. Di saat kita mendapatkan kesuksesan pun juga rawan menjadi emosional. Misalnya kita sudah sukses mendulang profit di bulan-bulan pertama penjualan, lalu kita tenggelam dalam euphoria kesuksesan. Sehingga akhirnya kita terburu-buru ingin ekspansi. Ini juga bisa jadi jebakan bagi Anda.
- TERJEBAK DI ZONA NYAMAN
Zona nyaman seringkali menjadi faktor terbesar mengapa bisnis seseorang jadi jatuh dan terpuruk. Contohnya sudah banyak dialami oleh pebisnis konvensional.
Di saat dulu internet marketing diperkenalkan kepada mereka, mereka tidak menanggapi dan merasa sudah nyaman dengan cara konvensional mereka dalam berbisnis. Tapi di saat semua customer mereka berpindah ke dunia online, mereka baru kalang kabut dan merasa pendapatan dari sistem konvensional menurun.
Ketika mereka memaksakan diri untuk mempelajari internet marketing, pesaing mereka sudah lebih dulu memulai ketimbang mereka. Akhirnya mereka sendiri yang kalah dalam pertarungan bisnis.