Bisnis Anda Terlilit Hutang? Hindari 8 Hal Ini

 

Pebisnis memiliki hutang itu wajar, selama hutang yang dihasilkan digunakan untuk kepentingan bisnis. Meskipun sudah diniatkan untuk kepentingan bisnis, kadang masih banyak pebisnis yang justru terjerat hutang dari bisnisnya sendiri.

 

Ternyata, ada beberapa hal yang bisa menjerumuskan bisnis Anda ke dalam hutang. Sebaiknya sebagai seorang entrepreneur, Anda menghindari hal-hal berikut ini :

 

  1. JANGAN GUNAKAN HUTANG UNTUK MEMENUHI PEMBELANJAAN PRIBADI

 

Misalkan saat ini Anda mendapatkan kemudahan untuk berhutang, baik kredit modal usaha dari bank ataupun kartu kredit. Syukurilah bahwa Anda bisa mendapatkan akses pendanaan tersebut. Tapi jangan sampai kemudahaan pendanaan ini membuat Anda kalap.

 

Misalnya saat ini Anda sudah berhutang ke bank untuk modal usaha dan kartu kredit, jangan lagi menambah hutang Anda meskipun Anda bisa, apalagi jika hutang itu mau Anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif Anda.

 

Hutang yang bagus adalah hutang untuk kepentingan produktif (modal usaha). Jangan terlalu banyak memiliki hutang konsumtif seperti kredit mobil, kredit barang bermerk, dsb. Apalagi sampai menggunakan kredit produktif untuk kepentingan konsumtif.

 

  1. LAKUKAN KEGIATAN POSITIF YANG MENGUNTUNGKAN

 

Sesekali, lakukan kegiatan positif lainnya selain bisnis Anda namun berpotensi mendatangkan keuntungan. Misalnya menjadi content writer di website orang, membuat video di YouTube dan mendapatkan komisi dari Adsense, dan masih banyak lagi. Gunakan uang hasil kegiatan Anda tadi untuk tabungan, sehingga jika sewaktu-waktu Anda memerlukan dana darurat atau ingin membeli sesuatu, Anda tidak perlu berhutang lagi.

 

  1. UBAH PEMBAYARAN MENJADI “AUTODEBIT”

 

Saat ini banyak sistem pembayaran yang menawarkan transaksi autodebit, seperti pembayaran kartu kredit, pembayaran asuransi, hingga pembayaran donasi (sedekah). Supaya Anda tidak terlilit dalam hutang, segera ubah pembayaran tagihan-tagihan Anda menjadi autodebit, sehingga saldo rekening Anda akan terpotong otomatis untuk pembayaran setiap awal bulan.

 

Mengubah pembayaran menjadi autodebit juga membuat kita menjadi lebih bijak dalam menggunakan uang. At least, kita tidak menunda-nunda membayar hutang. Menunda membayar hutang dapat menyebabkan hutang semakin menumpuk.

 

  1. PRIORITASKAN PENGHASILAN UNTUK MEMBAYAR TAGIHAN

 

Begitu Anda memperoleh penghasilan setiap bulan, baik dari profit usaha atau gaji, segera gunakan untuk membayar tagihan yang ada. Sisa uangnya, bisa Anda gunakan untuk hidup dan membeli keperluan lain.

 

  1. BIASAKAN MEMBAYAR DENGAN TUNAI

 

Jangan suka kredit, meskipun sekarang transaksi kredit sangat mudah didapatkan. Selain membuat Anda jadi terbebani hutang, harga produk yang Anda bayar jadi jauh lebih mahal dan sering-sering kredit membuat Anda jadi senang berhutang. Mentang-mentang kredit, pembayaran cicilan jadi terlihat murah. Sebaiknya biasakan untuk membayar atau membeli apapun secara tunai. Hindari mencicil.

 

  1. BERUSAHALAH MENAMBAH PENGHASILAN

 

Kebutuhan hidup manusia selalu meningkat setiap tahunnya. Tidak dipungkiri kita harus mampu memenuhinya. Tapi daripada mengencangkan ikat pinggang, lebih baik berusaha menambah penghasilan. Entah dengan menambah profit bisnis, atau melakukan kegiatan freelance sebagai penghasilan tambahan.

 

  1. SIAPKAN DANA PENSIUN SEJAK DINI

 

Selagi muda, siapkan tabungan untuk pensiun Anda. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada hidup kita di saat tua. Sebaiknya sejak muda, kita sudah memiliki dana pensiunan yang bisa kita gunakan untuk menghidupi kita saat sudah tua nanti.

 

  1. HIDUPLAH HEMAT, JANGAN BOROS

 

Gaya hidup tinggi dapat memicu hutang yang bertumpuk. Jangan menuruti gengsi. Hiduplah apa adanya. Kalau bisa, hindari teman-teman yang cuma mau melihat “Anda punya apa”. Carilah teman yang “Mau menerima Anda apa adanya” supaya hidup Anda terbebas dari boros dan gengsi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *