Gaya hidup orang kaya

 

 

Apa yang ada di benak Anda ketika saya menuliskan “gaya hidup orang kaya.”

 

Mungkin banyak dari Anda yang terpikir dengan gaya hidup bermewah-mewahan, mobil mahal, rumah besar, party, boros, dan lain sebagainya yang lebih kea rah negatif. Saya tidak menyalahkan Anda jika berpikir seperti itu, karena mungkin kita adalah korban dari sinetron atau FTV yang menggambarkan orang kaya sebagai orang yang suka menghambur-hamburkan uang.

 

Dan melihat lingkungan yang konsumtif, yaitu mereka yang rela ngutang demi mendapatkan penilaian lebih dari orang sekitar. Dompet kosong yang penting penampilan terlihat mewah dan bergengsi.

 

Suatu mindset yang menyedihkan di lingkungan kita, pola pikir yang salah dan wajib untuk diperbaiki. Karena saya sering kali bertemu dengan orang sukses dan kaya ternyata gaya hidupnya sederhana dan tidak mementingkan “gengsi.” Justru mereka yang hidupnya menengah lah yang sering ingin terlihat kaya, sehingga menyebabkan diri mereka tidak kaya-kaya. Itu disebabkan karena banyak pengeluaran dibandingkan pemasukan.

 

Saya akan share kepada Anda gaya hidup orang kaya yang wajib untuk Anda tiru dalam kehidupan sehari-hari. Agar Anda paham bedanya orang kaya dan orang yang ingin terlihat kaya hehehe…

 

  1. Mengendalikan Pengeluaran

Warren Buffet memiliki uang lebih dari US$ 68,1 miliar atau sekitar Rp 919,35 triliun. Dengan uang sebanyak itu, Buffet sebenarnya mampu membeli rumah dengan harga fantastis di manapun yang dia inginkan. Tapi, kenyataannya, Buffet sudah cukup nyaman tinggal di rumah lama yang dia beli tahun 1958 seharga US$ 31.500 sampai dengan saat ini.

 

Begitu juga dengan Mark Zuckerberg yang memiliki kekayaan US$ 51,5 miliar. Kekayaan sebanyak itu memungkinkan pemilik Facebook ini membeli mobil mewah berharga jutaan bahkan miliaran dollar. Namun, Zuckerberg ternyata sudah cukup nyaman mengendarai mobil Volkswagen Black Acura TSX seharga US$ 30.000 hingga detik ini.

 

Hal ini jelas bertolak belakang dengan kehidupan orang kebanyakan yang memilih untuk membeli gadget atau kendaraan mahal padahal gaji tidak seberapa, rela hutang demi mendapat gengsi. Pengeluaran lebih besar dari pemasukan yang secara perlahan tapi pasti membuat dirinya mati berdiri.

 

  1. Penampilan Bukanlah Hal Utama Bagi Mereka

Anda bisa melihat mereka yang masuk ke dalam deretan orang terkaya di dunia, sebut saja bos Facebook Mark Zuckerberg atau pendiri Apple Steve Jobs. Bisa dilihat dari penampilan mereka yang sederhana, hanya kaos yang mungkin warnanya itu-itu saja. Mereka sangat bisa membeli pakaian mahal dan branded, tapi mereka lebih memilih menggunakan pakaian yang sederhana dan tidak ribet.

 

Dengan begitu mereka bisa memaksimalkan energi dan waktu mereka untuk memikirkan hal lebih penting seperti pengembangan bisnis. Selain itu, berpenampilan sederhana juga menghindarkan mereka dari langkah pemborosan uang untuk penampilan.

 

Mengutip MoneyNing.com, Zuckerberg ditaksir hanya menghabiskan anggaran kurang dari US$ 700 untuk kebutuhan pakaian. Bandingkan dengan rata-rata uang yang dihabiskan orang Amerika Serikat untuk pakaian yang mencapai US$ 1.700 per tahun.

 

  1. Senang Berbagi

Pada tahun 2017 lalu, orang terkaya di dunia Bill Gates baru saja menyumbang harta US$ 4,6 miliar atau Rp 61,5 triliun dalam bentuk saham. Uang tersebut disalurkan melalui yayasan Bill & Melinda Gates Foundation untuk memerangi penyebaran malaria.

 

Bersama rekan miliardernya, Warren Buffett, Bill Gates juga mendirikan The Giving Pledge. Klub amal khusus miliarder ini punya syarat khusus bagi mereka yang mau masuk. Para miliarder harus rela memberikan sebagian besar harta yang dimiliki dan mendonasikannya untuk keperluan sesama.

 

Mereka benar-benar sadar bahwa berbagi adalah salah satu cara mereka mendapatkan kebahagiaan yang lebih dari sekedar uang. Dan hal itulah yang diajarkan semua agama sebagai bentuk rasa syukur kita terhadap sang pencipta.

 

Secara sains pun telah terbukti bahwa dengan berbagi kita akan menjadi lebih sehat dan bahagia, dan hal itulah yang membuat diri kita bisa lebih produktif. Terapkan gaya hidup ini ke dalam hidup Anda, jangan sampai Anda terbawa dalam gaya hidup konsumtif yang perlahan menjangkiti kebanyakan orang dan membuat banyak orang mati finansial didalamnya.

 

Semoga Bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *