Apa yang Anda rasakan tentang diri Anda sendiri?
Bagaimana cara Anda dalam memandang diri Anda sendiri?
Menurut Anda apakah Anda adalah orang yang pemberani atau suka main aman ?
Apakah Anda merasa Anda adalah orang yang beruntung atau sebaliknya, Anda adalah orang yang sial ?
Yang pasti, apa yang Anda katakan pada diri Anda tentang Anda sendiri, ikut menentukan TAKDIR Anda.
Itulah yang dinamakan Self-Image.
Yaitu bagaimana cara pandang kita terhadap diri kita sendiri.
Self-Image adalah file raksasa yang ada di dalam pikiran bawah sadar yang disebut sebagai Beliefs atau keyakinan. Keyakinan di sini bukan sesuatu yang berkaitan dengan agama, tetapi apa yang kita yakini pada suatu hal, dan dalam kasus ini merupakan apa yang kita yakini terhadap diri kita sendiri.
Self-Image mampu membuat kita melakukan suatu “penghakiman” terhadap diri kita sendiri, bahkan sebelum kita benar benar tahu seperti apa sebenarnya diri kita ini.
Nah, berita buruknya adalah, Self-Image ini akan bertahan selamanya, sampai kita punya kesadaran penuh untuk mengubahnya dengan cara pandang yang baru.
Bahkan kita cenderung menggunakan Self-Image yang lama ini untuk melakukan pembenaran atas apa yang kita yakini terhadap diri kita sendiri, sehingga kita tidak akan pernah mau melakukan klarifikasi benar atau tidaknya keyakinan kita itu.
Keyakinan yang tertanam dalam Self-Image juga mampu menggerakkan kita menuju kemanapun yang ia mau secara otomatis, menuju suatu takdir yang telah tergambar jelas di pikiran bawah sadar kita, tanpa perlu persetujuan dari kita. Baik itu menuju keberlimpahan atau kekurangan.
Akan jadi sebuah persoalan serius, jika keyakinan yang sudah terlanjur tertanam di pikiran bawah sadar itu adalah keyakinan yang tidak memberdayakan.
Dari mana sih sebenarnya keyakinan keyakinan itu bisa sampai dan tertanam di pikiran bawah sadar kita dan mempengaruhi cara kita dalam bertindak?
Yang pertama, ketika pertama kali lahir itu ibarat komputer yang belum terinstall program apapun. Nah, semua hal yang terpasang di memori pikiran bawah sadar kita bermula dari orang yang paling dekat dengannya.
Manusia biasanya akan terus membawa keyakinan keyakinan hasil install-an orang terdekatnya ini sampai kapanpun dan dimanapun, selama ia tidak mengubahnya.
Kemudian, setelah proses penanaman file dari orang tua dan keluarga, manusia memasuki tahap selanjutnya, yaitu mulai berkomunikasi dengan orang lain di lingkungannya.
Pemrograman pemrograman file ke dalam pikiran bawah sadar akan terus terjadi dan akan selalu kita dapatkan selama kita hidup.
Sedangkan kualitas dari file file itu tergantung oleh seberapa berkualitaskah program yang ditanamkan oleh semua orang dan semua hal yang terlibat dalam pemrograman dari pertama kita lahir.