Buat Anda pecinta basket pasti tidak asing dengan nama Larry Bird, salah satu legenda dunia.
Di era 80an, tidak ada seorang pemain pun yang mampu menyaingi keakuratan lemparan 3 angkanya.
Tangan Bird seolah punya mata. Dari jarak berapa meterpun, bola yang ia lempar selalu akurat, selalu masuk ke keranjang.
Nah, suatu saat Larry Bird dikontrak oleh sebuah perusahaan minuman ringan untuk membintangi iklannya. Di story board untuk iklan itu, ada adegan yang mengharuskan Larry gagal memasukkan bola ke dalam keranjang.
Tapi apa yang terjadi saat syuting sungguh mengherankan.
Berkali kali bola yang dilempar Larry selalu masuk, padahal Larry sudah berniat untuk tidak memasukkan bola itu ke dalam keranjang.
Dia memasukkan bola sebanyak 9 kali berturut turut, sebelum ia akhirnya berhasil membuat bolanya tidak masuk ke dalam keranjang.
Larry, SUSAH GAGAL memasukkan bola.
Itulah kekuatan KEBIASAAN!!
Lewat latihan rutin, bertahun tahun Larry mengondisikan dirinya, saat bola ada di tangannya, dia secara otomatis akan menjalankan sebuah pola yang bertujuan untuk memasukkan bola ke dalam keranjang. Pola itu berlangsung terus menerus sampai akhirnya menjadi kebiasaan.
Ini persis seperti apa yang pernah diucapakn oleh Aristoteles,” Diri kita dibentuk dari apa yang biasa kita lakukan berulang kali, sedangkan kesuksesan bukan merupakan usaha dan tindakan, melainkan akibat dari suatu kebiasaan.”
Lalu yang jadi pertanyaan adalah, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan kebiasaan, sehingga ia punya kekuatan yang begitu besar? Bagaimana mungkin sebuah kebiasaan bisa menentukan sukses atau tidaknya seseorang?
Fakta yang jarang kita sadari adalah, ternyata sebagian besar perilaku kita sehari-hari hanya digerakkan oleh kebiasaan.
Sebuah kebiasaan sebetulnya hanyalah sebuah perilaku yang ”otomatis.” Sebuah perilaku akhirnya menjadi otomatis karena sering diulang-ulang, sehingga kendalinya kemudian diambil alih oleh pikiran bawah sadar atau yang dikenal dengan Program Auto Pilot.
Sederhananya, setiap perilaku yang kita ulangi setiap hari adalah pembentukan kebiasaan.
Dan kita semua, setiap hari terus membentuk dan memperkuat kebiasaan di sepanjang kehidupan kita.
Beberapa diantaranya mungkin merupakan kebiasaan positif yang menggerakkan kita menuju tujuan, akan tetapi beberapa kebiasaan lainnya justru menghalangi dan menjauhkan kita dari cita-cita.
Bahkan beberapa perilaku yang awalnya tampak tidak berbahaya, tetapi secara komulatif telah menyebabkan berbagai kepedihan dan kegagalan hidup.
Apa pun pikiran yang kita kirim berulang-ulang ke pikiran bawah sadar, pada akhirnya akan mewujud dalam tubuh melalui perilaku. Dan perilaku apa pun yang kita lakukan berulang-ulang, pada akhirnya akan menjadi kebiasaan.
Begitu sebuah kebiasaan telah terbentuk, maka ia tidak lagi memerlukan pikiran sadar, untuk mengulanginya di masa depan.
Jadi kebayang kan gimana seandainya jika mayoritas kebiasaan yang kita miliki adalah kebiasaan yang kurang memberdayakan?