Rezeki Yang Kadang Kita Lupakan

 

Saat ini kita sedang dikejar sebuah peristiwa yang tidak biasa. Momen yang membuat banyak orang kebingungan.

 

Bukan hanya soal kesehatan, tapi karena ini juga menyangkut masalah perut, alias keuangan.

 

Banyak sektor terkena dampaknya dan banyak orang malah mengambil kesempatan dan kesulitan.

 

Di saat seperti ini, selain bicara soal ekonomi yang sampai kemana mana.

 

Ada satu anjuran menarik dari pemerintah yang harusnya bisa membuat kita berkaca.

 

Yaitu : Tetap TENANG, jangan gelisah, nanti imunitas kita turun, malah kita sakit.

 

Nah, bagian ini menarik, karena melihat situasinya, kita tetap di paksa untuk mengendalikan diri kita secara psikologis.

 

Karena memang ada hal yang tidak bisa kita apa apakan lagi.

 

Pasar turun, dollar naik, virus menyebar dan sebagainya.

 

Sebagai orang awam dan rakyat biasa, yang bisa kita lakukan adalah jaga diri..

 

Tapi apa itu saja ?

 

Salah satu faktor yang mungkin kita lupakan adalah tetap belajar menjadi pribadi yang BERBAHAGIA secara mental.

 

Kita lupa bahwa bahagia, bisa kita raih.

 

Bahagia tidak melulu soal kesenangan, tapi bisa juga penerimaan diri dan rasa syukur.

 

Ini sangat internal, masuk dalam diri masing masing.

 

Menjadi orang yang mudah bahagia. juga rezeki yang besar.

 

Jangan berargumen, orang yang lebih kaya pasti bahagia.

 

Argumen itu sudah terpatahkan sejak lama, sejak para psikologis mengungkapkan bahwa korelasi antara uang dan rasa bahagia tidak sebesar itu (meski ada). Coba juga lihat, berapa banyak orang super kaya, tidak tahan dengan hidupnya dan mencoba mengakhirinya.

 

Jadi perbanyak lah bersyukur dan berbahagialah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *